15 Desa Wisata Sleman yang selalu menjadi tujuan wisata

Desa Wisata Sleman

Liburan kamu monoton biasa aja itu-itu mulu? Kami sarankan, cobalah sekali waktu liburan di desa wisata Sleman. Ada banyak hal yang bisa kamu pelajari. Tidak hanya penyegaran namun juga pelajaran yang bisa kamu bawa pulang.

Di bawah ini ada 15 desa wisata Sleman yang bisa kamu pilih untuk liburan yang mengesankan. Pilihlah, demi liburan kamu yang berwarna.

1. Desa Wisata Pulesari

Desa Wisata Pulesari yang dikenal sebagai Dewi Pule merupakan tempat menarik untuk melakukan wisata petualangan. Hal ini dimungkinkan oleh keberadaan dua alur sungai Bedhog yang mengapit desa Pulesari. Di tangan anak-ana muda yang kreatif, Pulesari kini menjadi lokasi yang digemari pengunjung untuk melakukan wisata trekking sungai lengkap dengan berbagai permainan halang-rintang yang menantang dan mengasyikan.

Desa wisata di Sleman ini berada di sisi selatan Merapi dan hanya berjarak 15 km dari puncak Merapi atau 20 km dari pusat kota Yogyakarta. Dapat ditempuh melalui jalan Kaliurang, jalan Monjali, atau Jalan Magelang.

Kontak : Didik Irwanto 0857 4312 8969

2. Desa Wisata Ketingan

Berkunjung di Desa Wisata Ketingan pada saat yang tepat akan memberi pengalaman yang dahsyat. Betapa tidak, di desa wisata Sleman ini hidup tidak kurang dari 10.000 burung kuntul, blekok, dan kuntul berkucir yang keberadaannya dilindungi. Dengan singgah di desa wisata Kentingan, kita dapat memotret, memantau, dan belajar mengenal lebih dekat tentang jenis-jenis serta kebiasaan unggas-unggas putih nan elok ini.

Di desa wisata Kentingan tersedia beberapa home stay yang secara keseluruhan mampu menampung maksimum 60 orang serta joglo dengan kapasitas 200 orang yang dapat dipakai sebagai ruang pertemuan. Sementara untuk parkir masih tersedia banyak tempat di lingkungan Desa Wisata Ketingan.

Kontak : Haryono 0812 2789 386

3. Desa Wisata Pentingsari

Desa Wisata Pentingsari bukan hanya memiliki sistem, melainkan juga ekosistem. Di dalamnya kita bisa belajar dan menikmati apa saja, seperti berbagai aktifitas masyarakat meliputi kegiatan pertanian dan perkebunan sejak dari membajak sawah, menanam, memupuk, hingga memanen. Di samping itu kita bisa belajar tentang hidroponik dan tanaman herbal, budidaya serta pengolahan kopi Merapi, atau belajar tentang kewirausahaan berbasis agro hingga melakukan kegiatan yang bersifat kontemplatif seperti meditasi.

Semua kegiatan tersebut dapat diikuti dalam berbagai program yang diinginkan. Seperti paket wisata live-in, Gathering, Pelatihan Wirausaha berbasis Agro, serta English Camp. Semua bisa dilakukan di dalam habitat sesungguhnya yang sangat kondusif, baik ketika kita datang hanya dengan keluarga atau teman-teman, maupun ketika kita datang bersama rombongan perusahaan.

Kontak : Doto Yogantoro 0858 6866 3456 atau 0812 1566 3039

Baca juga : Desa Wisata Sleman , Pentingsari, Desa Wisata yang wow banget

4. Desa Wisata Grogol

diambil dari blog Sitam. Nuwun bro

Mulai dari River Tubing, Outbound, kita bisa berguru di Kampung Seniman. Jika mendengar kata Kampung Seniman, barangkali yang terbayang di benak kita adalah kampung atau desa tempat para seniman memutuskan untuk tinggal di dalamnya. Tetapi lebih dari itu, Desa Wisata Grogol merupakan desa yang melahirkan banyak seniman seperti Dalang, Penata Tari, Perajin dan sebagainya, yang sebagian besar masih tinggal di sana. Dengan begitu, jika mau belajar mendalang, karawitan, menari, serta membuat aneka kerajinan silakan datang ke Desa Wisata Grogol dan belajar langsung dari para kreator di sana.

Desa wisata di Sleman ini memiliki area yang ditata begitu cantik. Di tempat tersebut kerap digelar aneka atraksi dan permainan untuk kepentingan outbound. Jika datang bersama keluarga, area tersebut merupakan tempat yang indah untuk berfoto. Desa Wisata Grogol berada sekitar 15 km di arah barat kota Yogyakarta dan dapat ditempuh melalui jalan Godean.

Kontak : Bugiman 0859 2744 2790 atau Ageng Wijaya 0811 2536 474

5. Desa Wisata Tanjung

Desa wisata Tanjung biasa menjadi tempat tujuan untuk mengikuti paket menginap di tengah keluarga pedesaan. Agenda menarik, selain terlibat dalam aktifitas keseharian induk semang, juga mengikuti ritual budaya tradisi yang masih terpelihara seperti tedhun, wiwitan, sadranan, selikuran, atau Suran.

Ada beberapa kuliner khas yang dapat dinikmati di desa wisata di Sleman ini yang hanya berjarak sekitar 2 km dari kota Kabupaten Sleman. Antara lain Sagon, Nagasari, Nasi Megana dan Lemper Smarandana, terutama saat digelar ritual wiwitan. Lokasi Desa Wisata Tanjung ini bersebelahan persis dengan desa wisata Brayut.

Kontak : Sujarwati 0818 4256 463

6. Desa Wisata Brayut

Desa tidaklah selalu indentik dengan segala ketertinggalan. Banyaknya rumah tua berarsitektur Jawa Klasik di desa wisata Brayut yang terawat baik justru menjadi daya tarik yang memikat bagi para pengunjung. Mereka menginap di sana, mengapresiasi bangunan-bangunan lama tersebut. Mendengarkan musik alam dari berbagai satwa dan serangga sejak pagi hingga malam hari dan merasakan suasana mewah yang tak terbeli.

Sesuai namanya, Brayut memiliki tanah yang subur dan air yang cukup sehingga apapun yang ditanam akan tumbuh dengan cepat. Hamparan sawah dan lahan pertanian yang luas menghijau, aneka pepohonan buah-buahan serta tanaman bunga di antara rumah-rumah sinom serta joglo yang masih asli dan terawat mampu mencipatakan atmosfer pedesaan yang menentramkan. Sambil menikmati kuliner khas dari Brayut, Legondo, ditemani minuman hangat Wedang Sere, pengunjung bisa menikmati aneka kesenian seperti Jathilan, karawitan, tari-tarian, bahkan jika berminat, pengunjung bisa diantar berkeliling kampung menggunakan andong.

Kontak : Wawan 0857 2917 0052 atau Sudarmadi 0815 7879 3014

7. Desa Wisata Kelor

Desa Wisata Kelor adalah desa wisata Sleman yang biasa menamakan diri sebagai Dewi Kadjar. Desa Wisata Kampoeng Sedjarah. Hal tersebut dikarenakan latar belakang sejarah mereka sebagai markas tentara pelajar di masa lalu. Tetapi, saat ini banyak juga yang mengunjungi Dewi Kadjar karena keberadaan sungai Bedhog di sebelah timur dusun. Sungai indah-alami dengan lebar 5 meter dan kedalaman maksimal 1,5 meter ini menjanjikan pengalaman berwisata trekking yang menantang dan mengesankan sehingga banyak dikunjungi wisatawan.

Related Post

Menyusuri sungai dengan air jernih nan mengalir tenang di desa wisata Kelor seolah menjadi menu utama yang terlalu sayang untuk dilewatkan. Dipandu oleh warga setempat, pengunjung akan diajak mengenali alam secara lebih dekat. Lingkungan pepohonan hijau, udara yang segar, air yang jernih, hamparan batu dan kerikil di dasar sungai yang memberikan sentuhan sensasional di kaki pengunjung. Serta ditambah kicauan burung dan suara satwa yang begitu merdu di telinga akan menjadi pengalaman yang terus terbawa hingga pulang ke rumah.

Kontak : Indra Harwanto 0856 4357 7238

8. Desa Wisata Sidoakur

Mengikuti paket menginap di desa wisata Siduakur, pengunjung akan lebih leluasa mengenal berbagai kesenian tradisional yang masih hidup di kalangan warga seperti gejog lesung, kethoprak lesung, macapat, panembrana, jathilan, hadroh dan salawatan.

Singgah di desa wisata Sidoakur, jangan lupa menikmati aneka sajian kampung yang khas seperti sengek, lepet, serta wedang rempah yang hangat dan membangkitkan semangat. Desa wisata Sidoakur hanya berjarak 8 km dari pusat kota.

Kontak : M Jayuri 0857 4392 2950
Andi Irawanto 0818 0424 1242
Kasijo 0819 3118 2837

9. Desa Wisata Tunggul Arum

Desa wisata Tunggul Arum hanya berjarak 7 km dari puncak Gunung Merapi. Begitu sampai desa ini, hal pertama yang akan langsung menarik perhatian adalah keberadaan gardu pandang yang menjulang tinggi serta sebuah bunker tempat berlindung di pinggir jalan. Di gardu pandang tersebut kita dapat memantau kondisi Merapi. Sebagai desa Wisata terdekat dengan puncak Merapi, Desa Tunggul Arum menjadi tempat transit favorit para pengunjung yang tengah melakukan trekking atau lava tour, serta memberikan tempat yang tenang bagi pengunjung yang ingin bermeditasi di Goa Semar.

Aneka kesenian tradisional seperti Kubrosiswo, Salawatan, Hadroh masih bisa disaksikan di desa wisata Sleman ini. Sementara oleh-oleh khas desa wisata Tunggul Arum yang bisa dibawa pulang antara lain adalah hasil kerajinan tosan aji dan keris dari kayu. Tak hanya warangka dan tangkainya saja yang terbuat dari kayu, bahkan bilah kerisnya pun juga terbuat dari kayu. Tentu saja kayu yang digunakan adalah kayu langka khas Merapi seperti kayu Tesek. Selain keris, ada juga mata cincin dari kayu. Sedangkan cemilan khas yang ada antara lain keripik daun pegagan serta ceriping dari tepung garut, ubi dan talas.

Kontak : Kristanto 0821 3974 2140 atau Dwi 0812 2834 8444

10. Desa Wisata Sambi

Desa Wisata Sambi telah lama dikenal terutama karena keberadaan sungai Kuning yang melintas di sebelah desa ini. Sementara posisi desa wisata di Sleman ini berada di lereng Merapi yang dapat menyuguhkan pemandangan kemegahan Merapi. Hal ini menjadi daya tarik wisatawan yang kerap mengunjungi desa wisata Sambi.

Sangat nyaman untuk melakukan outbound, susur sungai, atau sekedar berjalan-jalan menghibur hati menikmati panorama lembah dan lereng Gunung Merapi. Sambi juga memiliki hamparan sawah dan kebun yang subur, tempat kita belajar bertani serta berkebun aneka buah-buahan dan sayur mayur.

Kontak : Supriyanto 0857 4337 5930 atau Yuli Suwarno 0817 2730 47

11. Desa Wisata Plempoh

Desa Wisata Plempoh berada persis di bawah situs Ratu Boko. Kontur alam perbukitan Boko nan hijau dengan pemandangan langit luas, tentu sudah menjadi daya tarik tersendiri. mengingat lokasinya berada di daerah cagar budaya, maka segala aktivitas yang ditawarkan oleh desa wisata Plempoh berbasiskan pendidikan budaya.

Paket paling menarik saat mengunjungi desa wisata Sleman ini adalah menyusuri perkampungan cagar budaya dna diakhiri dengan mengunjungi Situs Ratu Boko yang luas dan masih menyimpan banyak misteri sejara. Jika mengikuti paket live-in, wisatawan bisa menikmati kuliner pedesaan dengan sambel Plempoh dan Wedang Plempoh yang khas sambil menikmati sajian tarian dari Plempoh, Srandul namanya. Berupa pertunjukan dengan tari yang biasanya mengangkat tema kisah Roro Jonggrang.

Kontak : Sardi 0856 4017 2737 atau 0821 3654 0927

12. Desa Wisata Gamplong

Boleh jadi, desa wisata Gamplong ini adalah desa wisata yang paling digemari untuk urusan belanja. Bagaimana tidak, di desa wisata Gamplong banyak home industri seperti tenun dan anyaman yang diaplikasikan ke dalam bermacam produk seperti tas, dompet, pigura, perhiasan serta pernak-pernik dengan harga yang relatif lebih murah, kualitas yang baik dan desain yang menarik.

Sebagai sentra kerajinan, home industry kerajinan di desa wisata Gamplong memiliki kreatifitas dan produktivitas tinggi. Berbagai bahan seperti enceng gondok, agel, lidi, rajut, kain batik, kain lurik serta mendong yang diaplikasikan menjadi tas, dompet, dan karpet yang cantik. Sementara vinyl, batik, pasir dan kerang diaplikasikan menjadi tempat tissue, tempat perhiasan dan aneka pigura.

Kontak : Waludin 0812 1533 657

13. Desa Wisata Sukunan

Desa wisata Sukunan merupakan desa wisata dengan kesadaran dan kemampuan mengatasi persoalan global terkait pengelolaan lingkungan dan pengolahan sampah. Tak hanya sampah organik, bahkan sampah unorganik pun mampu diolah manjadi barang-barang dengan nilai kebermanfaatan yang tinggi. Kemampuan ini telah menginspirasi banyak pengelola sampah, baik di Indonesia maupun dari manca negara.

Ada begitau banyak hal yang dapat dipelajari di Desa Wisata Sukunan, mulai dari membuat rancang bangun sistem pengelolaan sampah, daur ulang kertas dan plastik, membuat biopori secara praktis, membuat kompos, pupuk cair dan inokulan, hidroponik, bertani, beternak, memanfaatkan sterofoam menjadi batako, pot dan sebagainya. Sementara di bidang kesenian, wisatawan bisa belajar karawitan.

Kontak : Haryadi 0818 0418 0616

14. Desa Wisata Rumah Domes

Menginjakkan kaki di Desa Wisata Rumah Dome rasanya seperti berkunjung ke perkampungan orang Eskimo dengan bangunan rumah-rumah Iglo. Di setiap blok berjajar rapi rumah-rumah putih berbentuk kubah atau setengah bola. Konsep rumah yang simpel, tanpa tiang dan dirancang untuk lebih tahan terhadap goncangan gempa, kebakaran serta badai topan. Wisatawan menyebutnya sebagai rumah Teletubbies.

Keunikan suasana layaknya di negeri dongeng merupakan daya tarik tersendiri, terutama bagi anak-anak. Untuk mengikuti outbound dengan bakiak, estafet air, snake ball dan menangkap belut serta trakking ke desa ambles.

Kontak : Sakiran 0813 2719 1604 atau 0878 3880 8089

15. Desa Wisata Mangunan

Berada di kawasan yang tidak terlalu jauh dari panggung Ramayana Prambanan membuat desa Wisata Mangunan juga masih mewarisi semangat melestarikan wayang orang. Uniknya, banyak tamu, utamanya tamu manca negara, begitu terkesan dengan kostum wayang yang mereka kenakan saat mereka berkeliling kampung dengan becak atau andong.

Dengan latar belakang pedesaan yang dimiliki, salah satu desa wisata Sleman ini cukup menarik sebagai lokasi outbound. Akan tetapi, selain kegiatan outbound, desa Mangunan juga menawarkan aneka paket kunjungan. Antara lain, paket belajar membatik serta mempelajari wayang orang sambil mengenakan kostum tokoh-tokoh pewayangan.

Kontak : Eka Guntur Prasetyo 0813 2800 0072 atau 0857 2988 8833

This post was last modified on 06/01/2017 15:43

jogjaminded: Sedang belajar menjadi blogger yang baik. Mohon bimbingannya
Related Post